Pusat Pengembangan Kompetensi Safety atau K3 di Indonesia | HSE PRIMEPusat Pengembangan Kompetensi Safety atau K3 di Indonesia | HSE PRIME
+62 878-7776-6601
hseprime.id@gmail.com
Facebook
Twitter
Google+
LinkedIn
YouTube
Instagram
  • HOME
  • PELATIHAN
    • SERTIFIKASI KEMNAKER RI
      • Pelatihan Ahli K3 Umum
      • Pelatihan Ahli K3 Listrik
      • Pelatihan Ahli K3 Kimia
      • Pelatihan Pemadam Kebakaran
      • Pelatihan Bekerja di Ketinggian
      • Pelatihan P3K
      • Pelatihan Hiperkes
      • Pelatihan Auditor SMK3
      • Pelatihan K3 Konstruksi
      • Pelatihan Overhead Crane
      • Pelatihan Operator Forklift
      • Pelatihan Scaffolding
      • Pelatihan Accident Investigation
    • SERTIFIKASI BNSP
      • Pelatihan K3 Migas
      • Pelatihan Authorized Gas Tester
    • SERTIFIKASI OFFSHORE
      • Pelatihan Basic Sea Survival
  • ARTIKEL
  • LOWONGAN KERJA
  • HUBUNGI KAMI

7 Cara Membangun Budaya SAFETY di Tempat Kerja

October 14, 2018hseprime

Membangun Budaya K3 di tempat Kerja merupakan hal yang tidak mudah untuk dicapai, tingginya tingkat kecelakaan menjadi indikator yang jelas bahwa budaya Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) masih rendah. Meyakinkan tentang Safety kepada pekerja dapat diibaratkan seperti membicarakan keimanan yang ada surga dan neraka di dalamnya, semua bersifat abstrak. Jika kita bertanya kepada pekerja di lapangan tentang risiko yang mungkin dapat diterima apabila melakukan tindakan tidak aman, maka sebagian besar pekerja tersebut dapat menjawabnya. Namun bagaimana dengan actual yang dilakukan oleh pekerja-pekerja tersebut di dalam melakukan aktivitas pekerjaan masih jauh dari prinsip keselamatan kerja.

Apa Sebenarnya Yang Salah dari Pendekatan Yang Dilakukan Selama Ini?

Problem pertama, Suatu program K3 yang minitik beratkan kepada Pekerja dan Tindakan yang dilakukan akan membuat pekerja menjadi defensive, pekerja cenderung bertindak aman ketika diawasi dan berlaku sebaliknya jika tidak ada yang melihatnya.

Problem kedua, Suatu program K3 yang berbasis Insentif atau penghargaan terhadap ketercapaian zero Incident, Man Hours Non-LTI, dan lain sebagainya akan berdampak negative pada program Keselamatan dan Kesehatan Kerja di tempat anda. Pekerja akan cenderung menutupi kecelakaan yang terjadi hanya demi mendapatkan insentif yang dijanjikan.

Problem ketiga, Pelaporan bahaya (hazard report) terhadap pelanggaran yang dilakukan pekerja lain, setiap pekerja mempunyai tanggung jawab melaporkan tindakan tidak aman yang dilakukan oleh pekerja lain kepada manajemen akan menghasilkan konflik antar pekerja, hal ini akan membuat pekerja tidak nyaman dan cenderung tidak mau melaksanakan program ini dengan alas an solidaritas sesame pekerja.

Baca juga

  1. 10 Tips Bekerja dengan Aman dan Selamat
  2. Ada Keselamatan Kerja Dalam Islam
  3. Peranan Perawat Hiperkes di Perusahaan
  4. Peran Ahli K3 Umum dalam Peningkatan Produktivitas & Efisiensi Kerja

Langkah Membangun Budaya Safety

Membangun Budaya SAFETY di area kerja merupakan proses yang berkesinambungan, hal ini membutuhkan dukungan dari semua lini. Sikap positif dalam mengembangkan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) akan berdampak baik dalam mengurangi tingkat kecelakaan di area kerja. Berikut beberapa tips dari OSHA untuk membangun budaya Safety di area kerja yang dilansir dari Industrial Safety & Hygiene News (ISHN).

1. Definisikan Peran dan Tanggung Jawab (Rule and Responsible)

Bicarakan dengan semua departemen atau section terkait peran dan tanggung jawab semua bagian terhadap keselamatan kerja. Semua level jabatan harus mempunyai peran dan tanggung jawab masing-masing yang tertulis. Jadikan pencapaian Keselamatan Kerja sebagai KPI (key Performance Indicator) masing-masing pekerja, sehingga semua karyawan memiliki kepentingan terhadap tercapainya performance safety.
2. Komunikasikan Visi dan Misi Perusahaan

Visi dan Misi perusahaan harus dikomunikasikan ke semua karyawan, tidak terkecuali sampai ke karyawan yang menjadi mitra kerja (sub Contractor). Visi dan Misi perusahaan harus mencakup Keselamatan dan Kesehatan Kerja sebagai Tujuan yang harus dicapai. Visi dan Misi harus tertulis dan ditandatangani oleh orang tertinggi di suatu perusahaan, dan ditempatkan pada area yang mudah dibaca oleh karyawan.

3. Tingkatkan Akuntabilitas Semua Pekerja

Berikan tanggung jawab kepada semua pekerja untuk menjalankan keselamatan kerja, buat program yang dapat dipertanggung jawabkan sehingga semua pekerja memiliki akuntabilitas. Tentunya program ini harus terukur pencapaiannya, seperti setiap karyawan harus membuat Laporan bahaya (green card/Stop Card/Hazard Report), JSA, HIRA, Inspeksi, Safety Talk, dan lain sebagainya. Pencapaian harus dihitung, sehingga performance setiap level pekerja terhadap keselamatan dapat dihitung.

4. Pelaporan Insiden

Berikan pendidikan dan pelatihan ke seluruh pekerja tentang pentingnya pelaporan kecelakaan, sehingga pekerja senantiasa mau melaporkan semua insiden yang dialami atai dilihatnya. Kecelakaan ini sampai mencakup ke hampir celaka (near miss). Selain itu ajarkan semua pekerja tentang bantuan hidup dasar (basic Life Support), basic Fire Fighting, sehingga pekerja mampu melakukan tindakan langsung sambil menunggu tim khusus datang.

5. Tinjau Ulang Sistem Investigasi Kecelakaan

Lakukan evaluasi terhadap sistem Pemeriksaan Kecelakaan yang dilakukan sehingga benar-benar efektif dan mampu mencari akar masalah yang menyebabkan kecelakaan terjadi. Lakukan pelatihan terhadap semua pengawas agar mampu melakukan investigasi dengan benar, karena pengawas adalah garis terdepan yang mengetahui situasi dan kondisi dari pekerja dan area kerja.

Lakukan analisa terhadap semua laporan pemeriksaan kecelakaan, periksa kejanggalan dan mungkin ketidaksesuaian penyebab yang diperoleh dengan kasus kecelakaan yang terjadi.

6. Sediakan Wadah Komunikasi

Berikan pilihan lain untuk mendukung seluruh karyawan memberikan masukan tentang peningkatan safety di perusahaan,  jangan pernah membiarkan masukan-masukan tersebut tanpa adanya respon karena akan membuat karyawan tidak akan rela untuk memberikan masukan kembali dan cenderung akan acuh terhadap semua program yang dijalankan perusahaan.

7. Bangun Kepercayaan

Dalam menjalankan Program Keselamatan dan Kesehatan kerja di suatu lingkungan perusahaan sangat membutuhkan kepercayaan dari semua level pekerja, bangunlah kepercayaan secara perlahan-lahan. Lakukan perubahan demi perubahan dengan penuh pertimbangan, karena perubahan yang dilakukan secara mendadak akan membuat goncangan terhadap suasana kerja sehingga kepercayaan akan menurun.

Membangun kepercayaan ini juga dapat memberikan motivasi atau semangat tersendiri kepada seluruh pekerja dalam melaksanakan program keselamatan kerja.

Sumber: darmawansaputra.com

wordpress theme by initheme.com

Previous post RUMUS : { PRODUKTIF = SEHAT + SELAMAT } Next post 6 Tahapan yang tidak boleh diabaikan dalam penerapan manajemen risiko di Perusahaan

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published.

Pelatihan Februari 2019

Merchandise

Quote safety

Upcoming event

Video safety

Testimoni

Artikel update

  • Ketika Safety dan Produksi Bentrok, Mana Yang Akan Menang? February 12, 2019
  • Ketika Dilema untuk Melaporkan Kecelakaan Kerja dan Penyakit Akibat Kerja February 6, 2019
  • Lagging and Leading February 5, 2019
  • Topik safety toolbox meeting mingguan dan harian February 1, 2019
  • 7 Kesalahan fatal penerapan LOTO yang bisa membahayakan nyawa pekerja January 30, 2019

Program pelatihan

  • Sertifikasi Kemnaker RI
    • Pelatihan Ahli K3 Umum
    • Pelatihan Ahli K3 Listrik
    • Pelatihan Ahli K3 Kimia
    • Pelatihan Pemadam Kebakaran
    • Pelatihan P3K
    • Pelatihan Hiperkes
    • Pelatihan Auditor SMK3
    • Pelatihan K3 Konstruksi
    • Pelatihan Overhead Crane
    • Pelatihan Forklift
    • Pelatihan Scaffolding
    • Pelatihan Bekerja di Ketinggian
    • Pelatihan Advanced Accident Investigation
  • Sertifikasi BNSP
    • Pelatihan K3 Migas
    • Pelatihan Authorized Gas Tester
  • Sertifikasi Offshore
    • Pelatihan Basic Sea Survival

Email
Facebook
Twitter
Google+
LinkedIn
YouTube
Instagram

Hubungi kami

+62 878-7776-6601
hseprime.id@gmail.com

Gabung di facebook kami

Hubungi kami

Phone/WA +62 878-7776-6601
hseprime.id@gmail.com | novi.hsecenter.id@gmail.com

Artikel update

  • Ketika Safety dan Produksi Bentrok, Mana Yang Akan Menang? February 12, 2019
  • Ketika Dilema untuk Melaporkan Kecelakaan Kerja dan Penyakit Akibat Kerja February 6, 2019
  • Lagging and Leading February 5, 2019

Pelatihan terdekat

Pelatihan Ahli K3 Umum
Pelatihan Ahli K3 Listrik
Pelatihan Ahli K3 Kimia
Pelatihan K3 Kebakaran
Pelatihan Hiperkes

Join us

Email
Facebook
Twitter
Google+
LinkedIn
YouTube
Instagram
  • HOME
  • PELATIHAN
    • SERTIFIKASI KEMNAKER RI
      • Pelatihan Ahli K3 Umum
      • Pelatihan Ahli K3 Listrik
      • Pelatihan Ahli K3 Kimia
      • Pelatihan Pemadam Kebakaran
      • Pelatihan Bekerja di Ketinggian
      • Pelatihan P3K
      • Pelatihan Hiperkes
      • Pelatihan Auditor SMK3
      • Pelatihan K3 Konstruksi
      • Pelatihan Overhead Crane
      • Pelatihan Operator Forklift
      • Pelatihan Scaffolding
      • Pelatihan Accident Investigation
    • SERTIFIKASI BNSP
      • Pelatihan K3 Migas
      • Pelatihan Authorized Gas Tester
    • SERTIFIKASI OFFSHORE
      • Pelatihan Basic Sea Survival
  • ARTIKEL
  • LOWONGAN KERJA
  • HUBUNGI KAMI
© 2019 HSE Prime. All rights reserved.